Gejolak
Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan
Purwokerto- Ratusan mahasiswa Universitas
Jenderal Soedirman (UNSOED) menggelar aksi penolakan kenaikan uang kuliah
tunggal (UKT) dan uang pangkal perkuliahan, kamis, (16/06/2016).
Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi
Soedirman Melawan mengenakan jas almamater dan membawa beberapa poster bahkan
spanduk. “Tolak kenaikan UKT dan uang pangkal 2016, Pungli 2016” dan lain-lain.
Dalam orasinya, mahasiswa menolak Uang Kuliah
Tunggal (UKT) yang berlaku bagi mahasiswa 2016, juga menolak adanya uang
pangkal yang akan diberlakukan.
“kami ingin tuntutan kita disepakati
menolak UKT dan uang pangkal,”uangkap Mensospol BEM UNSOED, Ryan.
Koordinator aksi, Muhammad Ihsan
mengatakan, aksi itu merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap adanya
praktik pungutan memberatkan. Dia menyebut, pada tahun ajaran sekarang, beban
perkuliahan ditanggung mahasiswa menjadi berat lantaran UKT naik hingga seratus
persen, dan juga munculnya pungutan uang pangkal.
"Pelayanan pendidikan di kampus ini
tidak maksimal dan pengelolaan keuangannya saja tidak transparan, malah UKT
naik 100 persen. Parahnya lagi muncul pungutan uang pangkal juga," kata
Ihsan.
Massa aksi meminta rektor mencabut surat keputusan tentang uang pangkal untuk mahasiswa angkatan 2016. Selain itu, mereka menyerukan penolakan kenaikan UKT level 8.
Massa aksi meminta rektor mencabut surat keputusan tentang uang pangkal untuk mahasiswa angkatan 2016. Selain itu, mereka menyerukan penolakan kenaikan UKT level 8.
Di tengah berlangsungnya aksi, Wakil Rektor
III Unsoed, Prihananto, sempat menemui mahasiswa. Dia mencoba berdialog
menenangkan demonstran. Prihananto mengatakan, dia ditugaskan menemui mahasiswa
dan menampung semua aspirasi.
0 komentar:
Posting Komentar